Selasa, 25 Mei 2010

Pemuda Minang yang sukses

Bonita dalam bahsa spanyol berarti wanita jelita.Itulah nama yang begitu lekat dengan pemuda 22 tahun bernama Jefri van Novis,Seorang pemuda berdarah minang.Pada awalnya jefri berniat ingin melanjutkan study di perguruan tinggi negeri di Sumbar.Jefri berasal dari keluarga kurang mampu.Karena keiginannya itu jefri memutuskan mencari biaya sendiri untuk kuliah tanpa membebani orang tuanya.Namun begitu ia tetap mengikuti SPMB dan hasilnya Jefri melanjutkan ke pergutuan tinggi di kota Padang.

Meski senang dan bangga tapi Jefri tetap saja bingung untuk membayar uang kuliahnya nanti.Jefri merasa orang tuanya tidak mampu membiayai ia kuliah sampai ke jenjang perguruan tinggi.Lalu ia berfikir untuk kuliah sambil berdagang.Pihak keluarganya menyetujuinya karena latar belakang keluarga sebagai pedagang

Dari sinilah Jefri memulai berdagang dengan menjual pakaian dalam wanita,celana dalam,korset,dsb.Merek Bonita yang diproduksi kakaknya di Jakarta.Pada awalnya hanya bermodalkan kepercayaan yang diberi kakaknya kepada Jefri selam 1 minggu untuk memasarkan produknya.

Disnilah semangat dan keuletan Jefri dalam berdagang diuji.Jefri memasarkan produknya itu ke semua kalangan termasuk pasar tradisional dan toko-toko modern.Bahkan Jefri tidak ragu untuk memesarkan produknya itu ke kampusnya sendiri.

Banyak orang yang memujinya karena keuletannya tapi tidak sedkit yang mengejek usahanya ini.

Walaupun sibuk Jefri tidak terlalu pusing dengan kuliahnya karena Jefri bisa manajemen waktu dengan baik.Hal ini ia buktikan dengan meraih IPK 3,3.Setelah lulus kuliah ia tetap berdaganng d pasar Aur Kuning,Bukit Tinggi.

Sampai akhirnya Jefri mendirikan usaha travel dengan nama Bonita Tour & Travel pada tahun 2006.Jefri merintis usaha ini dengan modal tidak terlalu besar karena Jefri menggandeng kakak sepupunya untuk mendirikan perseroan terbatas dan mengubah bisnisnya menjadi Agen Perjalan resmi.Dimulai dari maskapai Mandala Airlines sampai Garuda Indonesia Airways.

Potensi bisnis ini terlogolong besar karena dengan modal jejaring pedagang besar di pasar Aur Kuning.Ketatnya persaingan tidak membuat Jefri patah semngat .Hasilnya Jefri berhasil menjual sekitar seribu tiket setiap bulannya.Dalam penyebarannya Jefri berani menyebar dua ribu tiket dan berhasil membuka cabang di Jakarta tepatnya di Blok A,Tanah Abang.

Kegigihan dan keuletan Jefri van Novis patut kita tiru dimana tidak ada kata putus asa dalam menjalankan suatu usaha dengan serius.

Sumber: Wirausaha Mandiri


Sukses Di Industri Makanan


Sinta seorang mahasiswi Universitas Lampung ini mewujudkan mimpi-mimpinya dalam berwirausaha dalam bidang makanan kecil.Sinta tidak mempunyai modal yang besar dalam berwirausaha.Jangankan bermimpi untuk mempunyai kendaraan roda empat rumahnya saja tidak menetap alias rumah kontrakan.Sejuta impian terbenam di benaknya.Dengan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya saat bekerja di pabrik keripik pisang Santi mulai merambah untuk berwirausaha sendiri.Si pemimpi ini berhasil membuat mimpinya nyata lewat istana Keripik Ibu Mery.

Banyak anak Indonesia yang kurang beruntung.Mereka harus membantu kedua orang tuanya mencari nafkah.Ada yang mengamen,ada yang berjualan rokok,dan ada pula berjualan koran.Padahal di usia mereka yang masih dini mereka seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak.Dari mereka bekerja itulah mereka mendapatkan uang untuk biaya sekolah.Mereka juga harus pintar mengatur waktu antara bekerja dan belajar.

Itulah yang terjadi pada Sinta.Wanita 22 tahu ini tak hanya berhasil mengangkat keluarganya dari kemiskinan selama bertahun-tahun,melainkan berhasil menjadi pengusaha hebat.Ia termasuk beruntung karena bisa mengejar ilmu hingga jenjang universitas.Saat tulisan ini ditulis Santi masih tercatat sebagai mahasiswi di Fakultas Ekonomi,Universitas Lampung.

Memahami bahwa ia tidak terlahir dari keluarga yang mempunyai banyak materi Sinta harus bekerja ketika ia duduk di kelas 2 SMA.Salah satu pilhannya ialah bekerja di pabrik pisang.sepulang sekolah Santi langsung bekerja di pabrik pisang.Hal itu dia kerjakan demi membantu kebutuhan keluarganya.

Selama Bekerja di Pabrik pisang Sinta banyak mengambil ilmu dari sana.Mulai dari memilih pisang kualitas baik,memotongnya menjadi irisan tipis,menggoreng pisang,sampai memberikan variasi rasa.Selain itu Sinta juga berfikir tentang omset yang didapat apabila dia mempunyai usaha seperti itu.

Lampung memang terkenal dengan makanan olahan pisang.Dulu di lampung hanya ada rasa gurih dan asin.Sekarang rasa pisang bisa lebih variasi dengan ad rasa keju,coklat,manis.Pisang yang tadi hanya makanan penutup sekerang lebih digemari sebagai cemilan buat nonton televisi.itulah yang membuat Sinta bersemangat menggarap usaha di bidang makanan.Ia mulai mgumpulkan uang hingga 3 juta rupiah.Uang itu dibelanjakan untuk membeli peralatan masak.Tak hanya pisang yang dibuat makanan cemilan Santi juga memulai inovasi dengan singkong,ubi,talas,dan sukun,

Namun membuat keripik tidak semudah yang dibayangkan.Ada standar yang harus dipenuhi Sinta dalam membuat keripik pisang.Dan Akhirnya Sinta berhasil mencapai standar yang ditentukan para pembuat keripik pisang.

Usaha Sinta ini tidak selalu berjalan mulus karena menjadi masalh adalah pemasaran produknya.Awalnya dia tidak tahu bagaimana cara memasaarkan produknya karena keripik pisang sudah terlampau banyak penjualnya.Ia juga tak bisa menggaji karyawannya.Untung saja ad 2 orang temanyya yang setia membantu.Selain mengolah pisang teman Santi membantu dalam mengemas produk dan memasarkannya.

Karena Usahanya membuat keripik pisang maka Sinta membrikan nama produknya Istana Keripik Ibu Mery.Ibu mery dipaki untuk menghormati ibunda tersayang karena ingin merubah persepsi masyarakat tentang kelurganya yang miskin.Santi ingin membuktikan bahwa keluraganya bisa menjadi keluarga yang sukses.

Makin lama Sinta makin yakin bahwa inilah jalan hidupnya untuk berwirausaha.Ia yakin usaha ini akan membantunya dari jurang kemiskinan.Setelah mendapatkan untung yang banyak sinta ingin membeli sebuah rumah untuk kelurganya karena ingin membahagiakan kedua orangtuanya.

Rupanya sejak kecil Sinta sudah menggeluti dunia Usaha dari kecil sinta diam-diam bekerja untuk meneruskannya ke sekolah menengah pertama(SMP).Dari situ Sinta mempunyai pengalaman untuk membuat keripik pisang buatannya.Sekarang keripik pisang Sinta mempunyai beragam rasa untuk keripik pisang.

Kita harus meniru Sinta yang sudah berusaha dari kecil sampai dewasa yang tak pernah putus asa untuk menuntut ilmu.

Sumber : Wirausaha Mandiri

Senin, 24 Mei 2010

Meraup Untung dari Hobi Mengggambar

Wahyu Aditya adalah seorang animator muda yg ada di Indonesia.Bakat hobi menggambarnya telah ad semenjak ia kecil.Inspirasi kecil wahyu ialah saat sering menyaksikan acara "Gemar Menggambar'' yang ditayangkan di TVRI tahun 70-an.Dengan umurnya sekarang wahyu mulai bekarya demi memajukan dunia animasi Indonesia.Kemampuannya di bidang desain grafis dan animasi membuat dia menjadi tokoh utama dalam bidang DKV(Desain Komunikasi Visual) di Indonesia.Baik iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat digarrap oleh beliau.

Titik balik adit,sapaan akrabnya menggebrak dunia animasi Intermasional dengan prestasi beliau yang membuat para dewan juri yang terdiri dari pakar film Inggris menobatkannya sebagai International Young Entepreneur of the Year 2007.Pada Event yang diadakan di British Council di Apollo Theatre West London.Beliau berhasilkan mengalahkan para pesaingnya dari seluruh penjuru dunia.Dewan Juri menilai adit sangat kompeten di bidangnya yang berhasil menggabungkan kreatifitas,idealisme,,dan bisnis di usia yang sangat muda.

Pada saat itu ketika umur 27 tahun,ia sudah mendirikan sekolah film HelloMotion dan memprakarsai festival film animasi HelloFest! yang setiap tahunnya sekitar 10 ribu orang datang ke festival ini.

Di tengah keterbasan industri animasi kreatif di tanah air,Adit dinilai mampu menciptakan peluang pasar sendiri.Sudah bnyak beberapa brand komersial yang mnggunakan jasa Wahyu Aditya.

Kegemaran adit dalam menggambar sudah terlihat sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.Ketika duduk di kelas 1 SD Cor Jesu 1 Malang, ia pernah menjadi juara lomba menggambar.Kegemarannya itu juga diasalurkan lewat mengirim gambar kepada Tino Sidin, tokoh legendaris yang mengasuh acara "Gemar Menggambar'' di TVRI.Masuk ke kelas VI SD, ia rajin mengisi bukunya dengan berbagai gambar dan cerita.Daripada membeli mainan ia lebih suka dibelikan kertas HVS kosong.Ia juga sering mengisi bukunya menjadi 'Majalah' dengan menciptakan beberapa tokoh ilustrasi buatannya.Dimulai dari nama-nama tokoh cerita Lima sekawan menjadi diplesetkan Enam Sekawan.Ilustrasinya tersebut disebarluaskan ke teman-teman sekelasnya."Saya senang apabila teman-teman sya terhibur dengan karya saya" katanya.

Hobi menggambar terus berlanjut sampai SMA.Bahakn dinding sekolahnya pun dia gambar."Saya murid pertama yang boleh menggambar dinding sekolah"ujar Adit.Karirnya sebagai Animator dimulai daribmenjadi komikus amatir.Korban Pertamanya ialah buku-buku pelajaran kelas 3 SMA-nya.di buku-buku inilah adit membuat animasi strip komik.Ketika inginkuliah pun adit tidak mau kuliah yang ada matematikanya.

Akhirnya Adit menuntut ilmu di Advance Diploma of Interactive Multimedia-KvB Institute of Tech,Sydney,Australia untuk mempelajari multimedia.Disana Adit mengikuti lomba dan ia sukses menjadi juara pertama.Setiap liburan sekolah ia pulang ke Indonesia untuk ikut magang.